Infest Yogyakarta

Infest Yogyakarta Dukung Gerakan Desa Membangun di Banyumas

Cover Image for <!--:in-->Infest Yogyakarta Dukung Gerakan Desa Membangun di Banyumas<!--:-->

Pelepasan Benih Ikan yang menandai Pembukaan GDM Banyumas

Pelepasan Benih Ikan yang menandai Pembukaan GDM Banyumas

Banyumas — Penebaran benih ikan di sela lokakarya Gerakan Desa Membangun (GDM) oleh 16 kepala desa tandai peluncuran GDM di Banyumas (19/02/2012). Lokakarya yang diselenggarakan secara swadaya oleh beberapa desa ini dan turut didukung Lembaga Kajian Pengembangan Pendidikan, Sosial, Agama dan Kebudayaan (infest) Yogyakarta ini resmi menjadi pembuka GDM di wilayah Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Bertempat di Desa Beji, Kedungbanteng, Banyumas ini digelar dengan inisiatif lima desa, yaitu Desa Karangnangka, Beji, Kutaliman, Kalikesur, Dawuhanwetan, serta Desa Baseh. Turut hadir sebagai fasilitator dalam kegiatan tersebut, Sungging Septivianto (Dewan Kehutanan Nasional), A. Budi Satrio (Kepala Desa Melung, Banyumas), Anthonius Suparno  (Wartawan Senior), dan Irsyadul Ibad (direktur Infest Yogyakarta).

Menurut Budi Satrio, Kepala Desa Melung dan koordinator GDN Banyumas, lokakarya ini diharapkan mampu menarik keterlibatan desa-desa peserta untuk membangun wilayah pedesaan secara kolaboratif dan swadaya. Penebaran benih ikan hanya simbol dimulainya gerakan desa membangun di Banyumas.

“Lokakarya ini inisiatif warga aparat desa, semoga bisa memaksimalkan keterlibatan mereka untuk jeli pada pembangunan desa. Kalau di Mandalamekar tanam pohon karena dekat hutan, kami melepas ikan karena ini daerah peternakan ikan,” tukas Budi.

Gerakan Desa Membangun (GDM) adalah inisiatif bersama multipihak untuk memperkuat kapasitas pengelola desa dan warga desa untuk membangun inisiatif pembangunan. Menurut Irsyadul Ibad, Direktur Infest dan fasilitator lokakarya, GDM juga bertujuan untuk membangun kerjasama dan kebersamaan desa untuk saling melengkapi dalam upaya membangun desa.

“Forum ini adalah forum desa, kami hanya bertugas membantu. Inti dari tim ini adalah desa. Semoga kerja kolaborasi antar desa bisa terbangun melalui gerakan ini,” jelas Ibad.

Sebagai langkah tindaklanjut kegiatan, sebanyak 16 desa anggota GDM telah merencanakan beberapa lokakarya dan pelatihan paska pelatihan ini. Beberapa pelatihan yang akan dilakukan dalam waktu dekat adalah pelatihan jurnalisme warga dan mengenal desa sendiri (MDS).


Artikel Terkait